Minggu, 09 Desember 2012

4 Kiat Untuk Tetap Termotivasi



Menjadi sukses adalah impian semua orang. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?
“Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”
Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul. 
Komunikasi juga merupakan inti dari percakapan coaching dimana seorang coach perlu mampu mendengarkan, bertanya, dan menggali informasi dari kliennya dengan tujuan agar ide-ide baru muncul yang berguna bagi kemajuan si klien tersebut,

Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri, dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan, keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:
1. Selalu konsisten
Kemudahan timbul dari kebiasaan. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.
2. Bertanggung jawab
Anda perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri Anda.
3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau Anda mau menurunkan berat badan, pastikan Anda bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau Anda ingin membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.
4. Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah “Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.


http://www.pengembangandiri.com/articles/78/1/Motivasi-Diri--Tips-Berguna-Untuk-Meraih-Sukses/Page1.html

Jumat, 07 Desember 2012

Team 7: Naruto, Sasuke, Sakura dan Guru Kakashi

 Mereka adalah anggota dari team 7, ada  Uzumaki Naruto, Haruno Sakura dan Uchiha Sasuke yang dibimbing oleh Hatake Kakashi. Kerjasama team 7 sangat baik dalam menjalankan misi yang ditugaskan oleh Hokage.







Jam Tidur Orang Asia Lebih Sedikit Dibanding Orang Luar


Kualitas dan lama tidur bisa dipengaruhi oleh beragam faktor seperti usia, kebiasaan, kondisi kesehatan, tingkat kecemasan dan konsumsi obat-obatan. Sebuah penelitian menemukan bahwa lama dan kualitas tidur bisa dipengaruhi oleh ras juga. Orang kulit hitam dan orang Asia tidur lebih singkat dibanding orang kulit putih.

Dalam presentasi pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies di Boston, para ilmuwan melaporkan bahwa jumlah dan kualitas tidur setiap orang bervariasi antar etnis. Orang kulit hitam, Hispanik dan Asia lebih sedikit jam tidurnya dibanding orang kulit putih.

Penelitian ini dipimpin oleh Mercedes Carnethon, profesor kedokteran preventif di Northwestern University. Dalam penelitiannya, ia memilih 439 orang dewasa secara acak di wilayah Chicago dari buku telepon untuk berpartisipasi. Para relawan berusia 35 - 64 tahun dan terdiri dari orang kulit putih, keturunan kulit hitam, Hispanik dan Asia.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa orang kulit hitam, Hispanik dan Asia tidur lebih singkat dibanding orang kulit putih.

Orang kulit hitam rata-rata tidur selama 6,8 jam dalam sehari, orang Hispanik dan Asia rata-rata selama 6,9 jam dan orang kulit putih rata-rata selama 7,4 jam.

Perbedaan ini tetap bertahan setelah peneliti menyesuaikan faktor lain yang dapat mengganggu tidur seperti berat badan, diabetes, tekanan darah tinggi dan faktor risiko penyakit jantung.

Peneliti juga menganalisis faktor sosial ekonomi seperti pendidikan dan tingkat penghasilan.

Orang kulit hitam ditemukan memiliki kualitas tidur yang buruk dan hanya orang Asia yang mengaku merasa mengantuk di siang hari.

"Temuan ini merupakan salah satu temuan kami yang menarik dan kami berniat untuk mengeksplorasi secara mendalam lebih lanjut. Apalagi penelitian mengenai kebiasaan tidur orang Asia masih sedikit," kata Carnethon seperti dilansir Time Healthland, Jumat (15/6/2012).

Para penulis menduga, sebagian besar perbedaan pola tidur antar ras dapat dihubungkan dengan faktor lingkungan atau geografis, bukan gen atau karakteristik fisik seperti variasi struktur wajah yang bisa mengganggu pernapasan.

Misalnya, Chicago adalah kota yang relatif terpisah di mana orang kulit hitam dan Hispanik cenderung hidup di daerah yang tingkat polusinya tinggi, lebih bising dan lebih tinggi tingkat kejahatannya sehingga lebih mudah terganggu tidurnya.

"Saya kira faktor-faktor sosial lebih mungkin menjelaskan perbedaan kualitas dan lama waktu tidur yang kami amati," kata Carnethon. 

Sumber:http://health.detik.com/read/2012/06/15/185905/1942600/763/orang-asia-jam-tidurnya-lebih-sedikit-dibanding-orang-bule?l771108bcj