Penyebaran Virus Flu Babi H1N1 saat ini sedang menjadi kekhawatiran masyarakat dunia. Terakhir Badan Kesehatan Dunia WHO, bahkan telah menaikkan level pandemi Flu Babi menjadi level enam. Yang berarti telah terjadi penyebaran yang melampaui beberapa benua, dan dikhawatirkan akan sangat sulit untuk dibendung.
Lalu apa dan bagaimana sebenarnya Virus Flu Babi H1N1 itu, sehingga kemunculannya sangat ditakuti sebagian besar masyarakat di dunia, dan bagaimana cara mencegah atau bahkan mengobatinya.
Pada umumnya gejala awal Virus Flu Babi H1N1 memiliki gejala yang serupa dengan flu biasa. Virus Flu Babi berasal dari penguatan family virus influenza yang biasanya hanya dimiliki oleh binatang babi (secara endemik). Namun begitu, meski nama 'flu babi' membawa banyak tambahan rasa takut dan khawatir pada masyarakat, hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa flu babi sebenarnya hanyalah sebuah virus influenza A H1N1 biasa.
Pada tahun 2009, kemudian muncul jenis virus flu babi yang menyebar dari binatang ke manusia, bahkan kini terjadi penularan dari manusia ke manusia. Virus yang menyebar saat ini dikenal dengan sebutan Strain Influenza Virus (SIV). SIV adalah jenis virus influenza C dan subtipe influenza A yang lebih dikenal sebagai virus H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3.
Sebelumnya Virus Flu Babi biasanya hanya terjadi di daerah barat dan tengah Amerika Serikat namun kadang-kadang juga muncul di negara-negara lain, seperti Meksiko, Kanada, Amerika Selatan, Eropa (termasuk Inggris, Swedia, dan Italia), Kenya, Cina Daratan, Taiwan, Jepang, dan bagian lain dari Asia Timur.
Secara keseluruhan, diketahui telah terjadi 50 kasus penyebaran virus flu babi di dunia sejak pertama kali dilaporkan dalam literatur medis pada tahun 1958. Penyebaran virus flu babi pada waktu itu telah menghasilkan jumlah total enam orang meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut, satu orang wanita yang sedang dalam keadaan hamil, satu orang penderita leukemia, satu orang lagi penderita penyakit Hodgkin, sedangkan dua orang lainnya dilaporkan dalam keadaan sehat sebelum akhirnya meninggal. Walaupun jumlah infeksi flu babi ini tampaknya sangat rendah, tingkat infeksi yang sesungguhnya terjadi mungkin lebih tinggi dari laporan tersebut. Namun karena umumnya penyakit ini hanya menyebabkan gejala yang sangat ringan, sehingga mungkin tidak pernah dilaporkan atau didiagnosis oleh ahli medis.
Gejala Flu Babi
Menurut Centers For Disease Control And Prevention (CDC) seperti halnya jenis flu lain, gejala infeksi flu babi dapat termasuk:
* Demam tinggi
* Pusing
* Menggigil
* Radang Tenggorokan
* Batuk
* Pilek atau Hidung Berair
* Badan Pegal dan Nyeri
* Kelelahan dan Mengantuk
Pada tahun 2009 ini telah terjadi juga peningkatan persentase laporan pasien diare dan muntah-muntah. Namun virus flu babi tidak dianggap sebagai zoonotic Virus Flu Babi, karena tidak menular dari hewan babi ke manusia, tetapi lebih banyak menyebar melalui penularan dari orang ke orang.
Tanda-tanda yang lebih serius infeksi flu babi mungkin termasuk pneumonia dan kegagalan pernafasan. Jika flu menjadi pandemi, setiap orang berpotensi untuk terjangkit virus H1N1 ini.
Jika Anda mengalami salah satu gejala-gejala flu, tetapi pandemi flu babi belum diumumkan secara luas, mungkin anda hanya memiliki flu musiman biasa.
Pencegahan Flu Babi
Virus influenza biasanya menyebar di antara manusia melalui saluran pernafasan seperti lewat batuk atau bersin dan ketika orang menyentuh bahan-bahan yang telah terkontaminasi oleh virus, kemudian menyentuh hidung atau mulut mereka sendiri. Virus flu babi tidak dapat menyebar oleh bahan makanan yang terbuat dari daging babi dan produk turunannya, karena virus tidak dapat ditularkan melalui makanan.
Virus flu babi pada manusia dapat menular selama lima hari pertama dari kemunculan gejala awalnya, meskipun pada beberapa orang, dan sebagian besar pada anak-anak, virus flu babi dapat tetap menular hingga sepuluh hari pertama. Diagnosis dapat dilakukan dengan mengirimkan sampel yang dikumpulkan selama lima hari pertama untuk kemudian dilakukan analisa.
Beberapa rekomendasi untuk mencegah penyebaran virus flu babi di antara manusia termasuk menggunakan standar kontrol yang ketat terhadap infeksi virus influenza. Ini termasuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau dengan cairan desinfektan dan alkohol sanitizers, terutama setelah pulang dari area publik. Kemungkinan penularan juga dapat ditekan dengan membubuhkan disinfektan pada lingkungan rumah dan alat-alat rumah tangga.
Meskipun saat ini vaksin influenza biasa mungkin belum mampu untuk memberikan perlindungan terhadap jenis virus H1N1 baru, para peneliti dan ahli kesehatan sedang mengembangkan jenis vaksin baru untuk menangkal penyebaran virus flu babi ini, dan rencananya akan siap pada awal Juni 2009.
Ahli kesehatan setuju bahwa mencuci tangan secara rutin dapat membantu untuk mencegah infeksi virus, termasuk virus flu babi. Virus influenza dapat menyebar dari batuk atau bersin. Belakangan bahkan ditemukan bukti bahwa tetesan kecil yang berisi virus dapat tetap hidup pada meja, kursi, gagang telepon peralatan kantor dan benda lainnya dan akan ditransfer melalui jari ke mulut, hidung atau mata.
Untuk pencegahan awal, gel berbasis alkohol atau busa sabun pencuci tangan mampu bekerja dengan baik untuk menghancurkan virus dan bakteri. Siapa saja yang mengalami gejala flu seperti demam mendadak, batuk atau nyeri otot harus tinggal jauh dari tempat kerja atau transportasi umum dan harus menghubungi dokter untuk meminta saran dan diagnosa lengkap.
Menjaga jarak dan kontak langsung dengan orang lain atau social distancing, juga mampu memutuskan mata rantai penyebaran virus flu babi. Hal ini berarti tinggal jauh dari orang lain yang mungkin telah lebih dulu terinfeksi virus flu babi sebaiknya dilakukan dengan segera. Pusat Kesehatan masyarakat dan pihak berwenang lainnya yang bertanggung jawab bisa memerintahkan atau memberi saran tindakan social distancing, namun hal ini tergantung pula dari tingkat keparahan dari penularan virus flu babi.
Pengobatan Flu Babi
Jika seseorang mengalami gejala dan rasa sakit yang mirip dan patut diduga terinfeksi oleh virus flu babi, obat antivirus yang tersedia di apotik dapat meringankan gejala penyakit ini dan membuat pasien merasa lebih baik. Obat antivirus juga dapat mencegah munculnya beberapa komplikasi serius pada penderita.
Untuk pengobatan, obat antivirus sebaiknya dikonsumsi sesegera mungkin (maksimum dalam waktu 2 hari setelah gejala awal muncul). Disamping konsumsi obat antivirals, tindakan perawatan yang bisa meringankan gejala yang muncul, baik di rumah atau di rumah sakit, sebaiknya berfokus pada pengendalian terhadap demam yang dialami dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit CDC merekomendasikan penggunaan Tamiflu (oseltamivir) atau Relenza (zanamivir) untuk pengobatan dan / atau pencegahan infeksi virus flu babi, walaupun sebenarnya sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini dapat membuat pemulihan penuh tanpa memerlukan perhatian medis atau obat antivirus.
Sumber : indonesia-equal-life.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar